Bukan Sajadah Cinta

Hari Minggu pada hari itu diisi dengan guyuran hujan yang lebat. Malaikat Mikail menunaikan tugasnya dengan khusu’ lillahi ta’ala… Tak tergoyahkan. Sungguh, doa tulus dari sekumpulan orang yang berkemah, memohon agar hujan reda sebentaar saja, agar Malaikat Mikail istirahat sebentaar saja, tidak tergubriskan oleh sang Empunya Pemberi Tugas. Perkemahan itu sepi, tidak ada aktivitas yang luar biasa. Yaa, karena hujan itu, pang… Perkemahan yang biasanya seru, kali ini terasa membosankan, ditambah dingin akut yang rawan membuat angin hilir mudik, lalu-lintas melewati pori-pori di seluruh badan. Walaupun begitu, tidak di hati seorang anak perempuan. Ia yang tetap tertawa riang, dalam sebuah tenda diantara kerumunan tenda-tenda yang hampir roboh diterjang hujan, yang sesekali diikuti angin. Ia bahagia. Berusaha bahagia, tepatnya. Bahkan sampai siang hari, ketika satu per satu rombongan peserta kemah membongkar tendanya, walau tampak wajah-wajah kecewa, tapi tidak di satu wajah itu. Ia tetap tersenyum. Sesekali menampilkan lesungnya yang malu-malu.
Baca lebih lanjut